Komodo jatuh cinta part 31
...
Setelah gagal di semua cabang olahraga dan kompetisi intelektual, gue akhirnya sampai di kompetisi terakhir yang tersisa: Lomba Azan.
Acara lomba azan diadakan di aula masjid sekolah. Pesertanya banyak, dan semuanya kelihatan alim-alim.
Gue mulai keringetan.
"Boy, kenapa mereka semua kayak udah siap masuk surga? Gue kok ngerasa kayak jin pesugihan yang nyasar di pengajian?"
Boy juga mulai panik. "Bro, gue salah daftar. Ini bukan sekedar lomba, ini arena pertarungan para calon imam masa depan."
Sementara itu, Supirmin udah nyengir sambil ngemil kurma gratis dari panitia. "Santai aja! Yang penting yakin!"
Gue menarik napas panjang. Tapi tiba-tiba, semua ketegangan gue menghilang saat pandangan gue tertuju pada seseorang.
Seorang ukhty duduk di deretan kursi peserta wanita.
Dia memakai jilbab putih bersih, wajahnya lembut, dan matanya teduh bak embun pagi di atas daun kelor. Cahaya lampu masjid memantul di wajahnya, bikin dia terlihat kayak bidadari turun dari surga.
Gue langsung bisik ke Boy. "Bro, itu siapa?"
Boy juga ikut ngelirik. "Wah, nggak tau. Tapi auranya beda, bro."
Supirmin tiba-tiba nimbrung. "Itu Mutia Muslimah, peserta lomba adzan putri."
Gue hampir keselek ludah. "ADA LOMBA AZAN PUTRI?!"
Supirmin nyengir. "Maksud nya, lomba murottal. Dan katanya, dia jago banget."
Gue nggak bisa berhenti natap Mutia Muslimah. Hati gue langsung berdzikir otomatis.
Ya Allah, apakah ini pertanda jodoh?
Tiba-tiba, Mutia menoleh dan pandangan kami bertemu.
DUARR!!
Jantung gue langsung main drum solo.
Dan yang lebih mengejutkan lagi... Mutia senyum.
SENYUM BRO!!
Gue langsung ngerasa ada motivasi tambahan buat menang.
Beberapa saat kemudian..
Awalnya gue ragu. Tapi pas lihat daftar peserta, gue mendadak semangat lagi. Soalnya di situ ada satu nama yang bikin hati gue mendadak berdzikir tanpa sadar.
Mutia Muslimah Destria.
Gue belum pernah ketemu orangnya secara langsung, tapi dari namanya aja udah kebayang sosok akhwat lembut dengan jilbab syar’i dan senyum menyejukkan hati.
Boy melirik gue. "Bro, lo yakin mau ikut lomba azan?"
Gue mengangguk mantap. "Demi Yanita!"
Boy nahan napas. "Kalo kita gagal ikut Olimpiade ini.. Apa lo akan move on?"
"Gue ga tau," jawab gue santai. "Tapi kalau gagal di sini, minimal gue bisa move on ke Mutia Muslimah.."
Supirmin terdiam.
Boy geleng-geleng. "Ga boleh gitu! Gara-gara niat lo ke yanita, gue yg ikut menderita!! Pokok nya harus yunita!!"
Gue pun tersadar dan kembali niat " Oke. Demi yanita!! Lingau bisa!! "
PERSIAPAN LOMBA
Gue berdiri di belakang panggung, nunggu giliran buat azan. Tangan gue dingin. Napas nggak beraturan.
Bukan karena gugup lomba.
Tapi karena di ujung sana, seorang cewek berjilbab panjang lagi duduk manis sambil membaca buku islami. Cahaya matahari yang masuk lewat jendela bikin aura dia makin syahdu.
Itu dia. Mutia Muslimah.
Gue bengong. Hati gue mendadak adem. Seakan semua kegagalan gue di olahraga dan catur nggak ada artinya.
Boy cubit tangan gue. "Bro, sadar bro! Azan dulu, jatuh cinta nanti!"
Gue kaget. "Oh, iya! Fokus, fokus!"
Akhirnya, giliran gue tiba.
PERFORMANSI KACAU BALAU
Gue maju ke depan. Pegang mic. Tarik napas dalam. Siap azan seindah mungkin.
"Allahu Akbar, Allahu Akb—"
Tapi pas gue liat Mutia Muslimah di kursi penonton, gue lupa lirik.
Semua orang nunggu.
Gue panik. Keringet dingin.
Akhirnya, dengan spontan gue lanjutin:
"Mutia Muslimah… Mutia Muslimah… Aku ingin meminangmu…"
Hening.
Seluruh masjid diem.
Boy tutup muka pake peci.
Pak Gufron pingsan.
Panitia lomba langsung berdiri. "ANAK MUDA, APA YANG KAMU LAKUKAN?!"
Gue baru sadar GUE BARU SAJA LAMAR ORANG PAKAI TOA MASJID.
Mutia Muslimah bengong. Pipi dia merah. Dia keliatan kaget… tapi nggak keliatan nolak juga.
Boy langsung nyeret gue keluar dari panggung sebelum panitia ngelempar sandal.
EPILOG
Gue akhirnya didiskualifikasi dari lomba dan dapet skorsing dari Pak Gufron.
Tapi yang lebih penting…
Pas gue buka HP, ada satu DM masuk di facebook.
Dari Mutia Muslimah.
Gue langsung buka.
"Assalamualaikum. Ade, ya? Aku mau bicara soal tadi… Hehe."
Gue langsung sujud syukur.
BERSAMBUNG…
---
Alhamdulilah, komodo jatuh cinta udah di part 30.
tengkyu buat viewers setia, setiap 1 cerpen selalu ada 62 - 64 view. terimakasih, walaupun kalian cekikikan dan ga ada yg komen. gue tetep terimkasih.
ada yg wa " bang kok bisa sih lo nulis cerita sepanjang itu? ga capek apa?"
pertanyaan yg bagus. bagus nya di lempar ama sendal.
ngetik ya jelas capek bro. tapi gue akan terus berkarya. siapa tau gue bisa menginspirasi filem filem horror .
ada yg wa " musik yg sering di denger apa kalo lagi ngetik?"
jawabanya : NUMATA - RAJA JATUH CINTA gue bisa denger berkali-kali tanpa bosen.
Untuk yg mau nanya-nanya dan request, bisa langsung komen atau wa gue 0895-3298-68048
Posting Komentar