Komodo jatuh cinta (27)
HARI KEDUA LATIHAN TARIK TAMBANG
Gue datang ke lapangan dengan langkah gontai. Boy nyeret kaki di belakang gue, wajahnya lebih suram dari mahasiswa habis ditolak dosen pembimbing. Celana training gue sekarang diikat pake tali rafia gara-gara insiden kemarin.
Supirmin alias Nikita udah nunggu di pinggir lapangan, senyum-senyum penuh kemenangan. "Pangeran, gimana rasanya terbang ke langit terus jatuh ke realita?"
Gue males jawab. Trauma masih nyangkut di kepala.
Pak Gufron muncul lagi, kali ini bawa peluit dan segelas kopi. "Oke, tim! Hari ini kita latihan teknik bertahan!"
Gue reflek mundur. "Pak, mohon maaf lahir batin. Saya udah insyaf dari dunia tarik-tambangisme."
Boy langsung angkat tangan. "Pak, kalau saya pura-pura sakit tipes boleh nggak?"
Pak Gufron nggak peduli. Dia kasih tanda ke tim lawan buat mulai narik tali lagi.
Peluit ditiup.
DUA DETIK KEMUDIAN...
Gue dan Boy udah terseret kayak sandal jepit di jalanan becek. Boy pegangan di kaki gue, gue pegangan di tanah. Tapi nyatanya, tanahnya nggak mau pegangan balik.
Supirmin? Udah rekam video sambil ngakak. "HAHAHA! INI KONTEN VIRAL NIH!"
Gue nggak terima. Gue harus membuktikan kalau gue bukan atlet gagal! Gue lihat ke Boy, mata gue penuh tekad.
"Boy, kita harus pakai taktik!"
Boy panik. "Taktik apaan?! Bunuh diri massal?!"
Gue angkat tangan. "Nggak! Kita pakai teknik terakhir... Teknik tidak bergerak sama sekali."
Boy melotot. "BRO, ITU BUKAN TEKNIK, ITU NAMANYA PASRAH!"
Tapi terlambat. Tali ditarik makin kencang.
KRREEKKK!!
Kali ini, bukan celana gue yang robek.
Tapi tanah tempat kita berdiri.
Dan detik berikutnya...
GUE DAN BOY TERBANG KAYAK TAMIYA DAN NYUNGSEP KE DALAM LUBANG TANAH.
Gue merem. Dalam hati, gue sadar... Perjalanan gue buat ngejar Yanita makin jauh. Makin dalem.
Pak Gufron nutup muka lagi. "Ya Allah... Mungkin mereka memang ditakdirkan buat jadi legenda... Legenda atlet paling kocak sepanjang sejarah."
Supirmin udah guling-guling. "HAHAHAHA PANGERAN NGGAK JADI MASUK TIM TARIK TAMBANG, MALAH MASUK KE DALAM BUMI!"
Sementara itu, di dalam lubang...
Gue lihat ke Boy. "Bro, kita sekarang atlet cabang baru."
Boy nangis. "Cabang apa?"
Gue mendesah. "Cabang mak erot.. Gue pegel pegel ...'."
BERSAMBUNG... atau gue pindah sekolah aja?!
Ini buat pembaca yg ga ketemu part 23 sampe part 25 bisa di refresing ulang, atau langsung klik link di bawah ini !
Komodo jatuh cinta Part 23
https://www.cerpenputera.com/2025/03/komodo-jatuh-cinta-23-edisi-lebaran.html?m=1
Stay on Komodo Jatuh Cinta!
Posting Komentar