Politik Konoha
Selamat datang kembali di blog absurd ini, gaes!
Makasih udah mampir lagi, entah niatnya emang mau baca atau malah nyasar gara-gara VPN. Gue nggak peduli, yang penting lo di sini. Asal bukan buat buang hajat, ya. Nggak ada air, bro!
Hari Valentine? No, Politik Aja!
Jadi, di hari Valentine ini, gue ogah bahas cinta-cintaan. Bukan karena jomblo, ya! Oke, dikit sih... Tapi karena gue lagi kepikiran bahas politik. Mungkin ini konten sensitif, jadi gue harus hati-hati dalam bercanda...
TING TING TING! SO BAKSOOO! TING TING TING!
Btw, gue ini rakyat yang sangat mencintai pemimpin gue. Soalnya cuma di Indonesia ada pemimpin yang bener-bener peduli sama rakyatnya, selalu bikin kebijakan yang cocok banget buat kita semua. Sehat selalu, Pakde! Salim virtual.
Tapi... bentar...
. . . . .
Gue cek email dan WA, kok belum ada tawaran jadi stafsus ya ? Haruskah gue botak sambil bugil dulu? Atau mungkin lebih gampang kalau gue keliling SD sambil nyodorin jajanan sambil bilang, "Makan, bergizi bang?"
MIRIS. Satu kata yang mewakili perasaan gue tentang politik negara ini.
Plot Twist Politik Ala Konoha
Pertama, peta politik negara ini lebih penuh plot twist daripada drama Korea. Beneran! Kalo netflix tau, mereka pasti pensiun dan pindah bisnis jadi rental PS, atau jadi warung remang-remang juga oke.
Lo bayangin, ada seorang Hokage yang awalnya dikira noob, eh, ternyata suhu. Kirain nggak bisa apa-apa, tau-tau jadi penguasa terkuat di Konoha. Bisa nguasain elemen KPK, elemen MA, dan elemen Hoetang.
Tapi untungnya, negara gue nggak begitu. Aman, aman...
Lalu, warga Konoha terpaksa nonton drama politik yang absurd. Di layar kaca, kita lihat orang-orang yang nggak bisa kerja, tapi tiba-tiba dikasih jabatan petinggi. Ujung-ujungnya? Lahirlah peraturan-peraturan yang berlawanan dengan akal sehat rakyat.
Sistem Rekrutmen Konoha: Lowongan Penjilat Dibuka 24 Jam
Di desa Suna, kalau lo mau kerja di pemerintahan, minimal lo harus jago ninjutsu atau punya otak encer. Kalo nggak guna? Ya, nggak bakal dipake.
Tapi di Konoha? Nggak perlu skill! Asal lo siap menjilat, ngebelain pemimpin mati-matian, dan siap menghantam siapa aja yang punya suara kritis, jabatan langsung diantar ke rumah udah kek gopud. Miris banget. bintang 5 dulu.
Jadilah generasi baru: Generasi Lidah Lengket.
Bersambung Dulu, Gaes!
Gue akhiri dulu, takut tiba-tiba ada ninja berkedok tukang bakso ngintip jendela rumah gue sambil pegang HT:
"Kijang satu, target terlihat ngedent , ganti!"
Kalau lo mau lanjut baca ocehan absurd gue, komen atau WA aja, bro! Share juga ke temen lo yang butuh ketawa!