NETIZEN +62: DULU RAMAH, SEKARANG?

Daftar Isi

Apa kabar kalian, wahai netizen +62? Sudahkah kalian ngebacot hari ini? Sudahkah kalian menjadi bagian dari survei akbar bahwa netizen kita no.1 paling tydac so fun?

Gila ya, dulu kita tuh terkenal sebagai masyarakat paling ramah. Sampai masuk top global masyarakat baik hati, bukan cuma di Asia, tapi dunia. Gue inget ada iklan zaman dulu, di mana pemain bola luar negeri bela-belain belajar bahasa Indonesia:

"Ini Budi. Budi suka bermain bola."

Kenapa? Karena mereka kagum sama kultur kita yang katanya sangat menghargai satu sama lain. Bahkan ada yang sampai bilang:

"Good! Orang Indonesia ramah-ramah. Very good!"

Tapi sekarang? Coba flashback ke pertandingan lawan Bahrain. Kita dicurangi sama wasit yang suka cosplay jadi Pak Ogah! Gue yakin, se-Indonesia yang nonton saat itu “berdosa berjemaah.” Atau kalau lo anak PB (Point Blank), lo pasti tau istilah GB . Nah, itu kita semua GB dosa massal cuma gara-gara wasit main curang.

Tapi Bahrain lupa satu hal penting: Indonesia nggak cuma punya timnas bola. Kita juga punya timnas netizen +62!
🔥 Jago ngoper berita alias share sampe kemana-mana.
🔥 Jago dribbling opini alias nambah bumbu biar makin panas.
🔥 Jago shoot jarak jauh alias ngirim komentar berbisa dari mana aja.

Intinya, netizen kita ini luar biasa. Sampai-sampai, kalau ada yang bacot nggak ngotak, udah bisa tuh pre-order wisma di neraka! 
al-hasil, si botak pun tutup akun. 
Bahkan, kalau Messi lawan netizen +62 di Twitter, gue yakin Messi bakal pensiun dini! argentina bakal sekelas negara zimbawbwe


MASIH ADA, BANG? OTAK ADA, BANG?

Gue udah merasakan kehebatan netizen kita ini di dunia nyata. Gue coba jual HP di media sosial, gue tulis jelas di deskripsi:
📌 Harga 1,8 juta (net).
📌 Barang lengkap.
📌 MASIH ADA!

Tapi lo tau apa yang terjadi?
🔥 Ada yang DM: “Bang, ini harganya berapa?”
🔥 Ada yang komen: “Kelengkapannya apa aja, Bang?”
🔥 Dan puncaknya: “Masih ada nggak, Bang?”
 gue sampe mikir "kalo gini mending jualan golok aja ga sih?"

BRO, TOLONG! Itu tulisan cuma tiga baris! Sekali napas juga bisa baca! Gue jadi mikir, apakah netizen kita lebih suka nanya daripada nyari info sendiri? atau jangan-jangan tulisan gue bukan bahasa indonesia? tapi bahasa sunda empire?! 

Tapi ya sudahlah. Mungkin ini bentuk ujian kesabaran di zaman digital. Dan akhirnya gue mulai observasi lebih lanjut. Orang lebih suka nonton & dengerin daripada baca sendiri.

Di titik itu, gue sadar...
Netizen kita bukan nggak bisa baca. Mereka cuma males baca!

Dan yang lebih mengejutkan…
Lah, itu kan gue? 😭

Jadi kesimpulannya?
🚀 Kita udah resmi jadi netizen terkuat di dunia.
🚀 Tinggal tunggu Piala Dunia Netizen, biar kita bisa menang WO.
🚀 Dan buat lo yang jualan online: SABAR ITU PENTING.

Netizen +62 bukan lagi sekadar komunitas.
Kita adalah legenda.


1 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
10 Maret 2025 pukul 12.20 Hapus
akurat wkkwwk