ADA GAS?

Daftar Isi

Assalamualaikum gaes!
Apa kabar kalian semua? Masih inget sama gue, si blogger yang kegantengannya diklaim negara tetangga? Yak, ini gue! Mukhlas Ade Putera, seorang pria dengan satu senyuman legendaris—sampai kucing yang gue senyumin aja bisa mendadak mencret. Cewek-cewek? Mereka teriak histeris, bukan karena jatuh hati, tapi karena panik dan hampir muntah.

Tapi tenang, gaes, gue nggak lagi modus buat pinjem seratus ribu. Kali ini, gue cuma mau sedikit berbagi biar momen comeback ini lebih berasa... berasa ngeden.

Lama Menghilang, Kini Kembali!

Udah lama gue nggak nulis di blog atau media sosial. Sejak 2016, gue vakum dari dunia tulis-menulis yang dulu bikin gue punya 4 ribu follower di FB (makasih ya, meskipun gue yakin banyak yang khilaf waktu nge-follow). Setelah bertahun-tahun, akhirnya gue kembali nulis!

FYI, gaes: INI ADALAH BLOG TERBARU GUE. Tolong pinjem pensil alis pacar kalian buat digarisbawahi jangan lupa dibalikin, ya!

Gue sebenarnya udah lama pengen nulis lagi, tapi ada kendala klasik: lupa password. Gue pikir, kalau resleting celana bisa dijadiin password, mungkin sekarang gue udah pake koteka.

Tapi udahlah, nggak ada lagi PHP! Ini beneran gue balik nulis. Nggak seperti janji "sini uangnya simpen sama mama, nanti ilang" atau investasi bodong gosok-gosok ale-ale. Ini real!

Yang Viral Minggu Ini

Sebelum mulai cerita absurd, yuk kita bahas apa yang viral minggu ini:

  1. "VIRAL! Kesal mangkoknya sering hilang, tukang cilok di Rawa Ireng ciptakan mangkok GPS."
  2. "INSPIRATIF! Nenek di Bojong Kenyot menciptakan dompet dalam beha, dilengkapi fingerprint & Face ID."
  3. "HEBOH! Diduga penyebab kemacetan, polisi tidur dibangunkan warga sekitar."
  4. "VIRAL! Gas elpiji melon 3 kg makin langka, lebih langka dari cewek yang minta maaf duluan."

Dari semua berita ini, gue paling kesel sama yang nomor empat. Gas 3 kg makin susah dicari, sampai debat sama emak cuma buat nyeduh mie instan jadi lebih alot dari debat capres.

Menurut gue, hal-hal konyol kayak penimbunan dan korupsi ini nggak perlu dibesar-besarkan di TV. Soalnya, kalau ditayangin terus, yang lain malah ikutan nyimpen gas dan korupsi. Mending tayangin berita yang bisa menginspirasi rakyat buat berbuat baik.

Misalnya, edukasi buat ukhti-ukhti yang suka joget-joget di TikTok—mungkin bisa dialihkan jadi tukang parkir di Mie Gacoan, gerakannya kan sama. Atau buat bapak-bapak yang suka bilang "sini sama om" dengan tatapan aneh, coba diubah jadi "sini kita bantu" dengan semangat gotong royong.

Harapan untuk Sosial Media Indonesia

Harusnya platform sosial media di Indonesia lebih pintar menyaring konten, biar nggak semua tren absurd jadi viral. Bukannya edukasi malah jadi ajang flexing dan hoax.

Yaudah, segitu dulu random talk kita kali ini. Maklum, udah lama nggak nulis, jadi kalau agak cringe ya maap. Tapi mulai sekarang, gue bakal lebih aktif nge-blog.

Jangan lupa mampir ke blog gue di cerpenputera.com dan follow FB gue di Mukhlas Ade Putera.

Terima kasih dan sampai ketemu di tulisan berikutnya!






1 komentar

Comment Author Avatar
Anonim
26 Februari 2025 pukul 21.47 Hapus
XD