SD 56 Lubuklinggau (remake)

Daftar Isi

Hai, gue Muclas Ade Putra. Salah satu lulusan terganteng dari SD Negeri 01. Eh, sekarang namanya udah ganti jadi SD Negeri 56 Lubuklinggau, alumni tahun 2007. Gue ini murid pindahan dari Bekasi, alias murid impor.

Cerita ini tentang bagaimana gue mengenal orang-orang yang awalnya cuma sekadar REKAN, lalu jadi SAHABAT, dan akhirnya berubah jadi KELUARGA.

Fix, ini cerita real. No karangan, no hoax. Enggres gue jelek? Gak usah protes, lo juga gak ngerti kan?


Oke, lanjut. Kalian boleh panggil gue Syahrukan. Katanya sih, kalau diliat dari garis kalulistiwa 79 derajat lintang utara, lalu geser sedikit ke selatan, wajah gue mirip Syahrukan. Tapi yang versi habis dihajar jet tempur Rusia.

Lebaran ke-3: Petaka Dimulai

Pagi itu, setelah olahraga (baca: stretching di kasur), gue langsung buka Facebook. Ada chat dari seseorang:

"Clas, lo di mana?"
"Di rumah, kenapa?"
"Hari ini jadi nggak kumpul-kumpulnya?"
"Ya, jadi dong. Kan jam 1 nanti."
"Salah, bro! Kumpulnya jam 11. Sekarang anak-anak udah pada nungguin lo di rumah Dika!"

Gue panik. Langsung mandi mode cebur-cebur ala kadarnya, dandan ganteng, siap berangkat. Tapi, tepat sebelum keluar rumah...

"Clas, beli kemiri di pasar Moneng!"

Anjrit, emak misiin di saat genting begini. Fix, nasib cowok rumahan.

Setelah perjuangan mencari kemiri, gue ngebut ke rumah Dika dengan kecepatan ala kuda Prabowo. Pas sampai? SEPI. Mampus gue dikerjain!


Masuk Perangkap Teman-teman Licik

Karena rumah Dika kosong, gue langsung ke rumah Ria. Nah, di sana, malah Ria yang santai. Gue yang bingung nanya, "Ria, kok lo santai banget? Kumpulnya kan jam 11?"
Ria nyengir, "Siapa yang bilang jam 11? Kayaknya lo kena prank, Clas."

Darah gue langsung naik ke ubun-ubun. Si brengsek siapa nih yang ngeprank gue?! Fix, kalo ketemu, lehernya bakal gue gergaji pakai penggaris plastik!

Gue dan Ria akhirnya ngobrol ciye sambil nunggu yang lain. Satu per satu akhirnya datang, termasuk Dika si komandan palsu yang janji kumpul jam 11 tapi baru datang jam 1 lewat. Gue curiga, ini temen-temen gue dulu abis dilatih di akademi janji palsu.


Perjalanan ke Rumah Nita: Teror Dimulai

Setelah semua kumpul, kita berangkat ke rumah Yanita. Awalnya aman-aman aja, sampai Dika menjemput seseorang...

Fix. SURYANTO DATANG.

Dengan penuh kepercayaan diri, dia masuk rumah Nita, senyum khasnya menyala kayak lampu LED. Gue balas senyum dan nanya, "Bro, lo senyum atau lagi ngedent?"

Gue kira itu bakal jadi lelucon santai. Ternyata, efeknya lebih buruk dari yang gue duga. Kami semua langsung ngebully Suryanto. Dan yang lebih parah? Dia enjoy dibully. Bahkan ngeluarin kosakata aneh yang cuma bisa dimengerti dia dan Tuhan.


Momen of FAK!

Sampai di rumah Dika, gue duduk santai. Sengaja, biar bisa berhadapan sama pujaan hati. Seneng banget, dia senyum-senyum sendiri sambil nahan ketawa liat gue.

Tapi, kesenangan gue gak bertahan lama.

Tanpa sadar, gue duduk di sebelah Suryanto. Dan saat itulah... TEROR SEJATI DIMULAI.

Temen-temen gue ketawa ngakak. "Woy, Muclas pacaran sama Suryanto!"

Anjir, ini lebih haram dari makan rendang tapi dagingnya ternyata lengkuas.

Gue komat-kamit, berharap ada undang-undang yang bisa menindak kejahatan bullying ini. Tapi, semua orang tetap ketawa. Gue lirik pujaan hati, berharap dia bakal ngebela gue. Apa yang dia lakukan?

Dia ketawa bareng Ria. Fak.

Gue coba menenangkan diri. Gue lirik Suryanto.

DIA SENYUM LEBIH LEBAR.

Fix. Gue satu-satunya korban di sini. Aku terharu. :')

Kesimpulan: Jangan Percaya Teman

Bisa kita simpulkan, dalam satu kelompok pertemanan, harus ada satu korban. Dan hari itu, gue adalah tumbalnya.

Kalau kalian penasaran dengan kelanjutannya, gampang! Ketik REG (spasi) GANTENG kirim ke SDN 56 Lubuklinggau. Tapi jangan kirim ke Suryanto.

To be continued...


*dari sebelah kiri*
yg pake jilbab Ria, sebelah nya *ehem ehem* yanita . pake baju merah yg paling ganteng itu gue *kresek mana kresek* *mau muntah* . yg sok keren tapi emang beneran keren itu Dika. yg lagi mangap itu IKAN, salah maksud gue Erwin. yg rambut nya gondrong kayak limbat itu Edo . di atas nya itu Febri . di atas nya lagi itu Maryanto atau bisa di sebut Way of Mistery.di atas nya lagi ada Andrian. di atas nya lagi ada plafon, genteng, paku,kabel listrik . sebelah nya itu ada Yusuf, nah yg terakhir itu kita anggep GAK ADA. hehe, gak lah gue gak sekejam itu. yg pake baju Batik tapi tampang orang eropa, ya jelas lah tampang eropa. lo gak liat apa hidung ama bibir nya mancung gitu?? *ya anda benar anda dapat 100 point* 
That guy is name are Suryanto. 1 lagi, suryanto itu temen gue ya. bukan pawang buaya .





FOLLOW ME @MuclasDera

Posting Komentar